Pulau Kemaro Palembang
"Obyek wisata sungai Pulau Kemaro terletak di sumatera selatan tepat nya di kota Palembang "
Objek wisata bahari itu, tidak disediakan tempat inap, karena lokasinya sangat dekat atau hanya lima kilometer dari pusat kota Palembang dengan waktu tempuh 30 menit dengan alat transportasi sungai. Jenis perahunya, kapal dan ketek atau speedbooat berangkat dari Dermaga Benteng Koto Besak dekat Jemabatan Ampera Kota Palembang.
"Pulau Kemaro terletak ditengah sungai Musi yang membelah Kota Palembang. Isi pulau itu ditumbuhi pepohonan rindang dan beberapa rumah ibadah agama tertentu. Nama Kemaro itu sendiri diambil dari bahasa Palembang yang berarti kemarau atau kering, karena pulau itu tidak pernah tergenang air sepanjang tahun kendati Sungai Musi meluap," tuturnya.
Merujuk kisah masa lampau Burhan pun mengatakan, "Pulau ini memiliki legenda sejarah tentang kisah cinta antara Siti fatimah putri Raja Palembang yang dilamar Pangeran Raja dari China Tan Bun Ann. Saat Tan Bun Ann akan melamar, orang tua Siti Fatimah membetikan beberapa syarat antara lain calon mempelai asal China itu harus mempersiapkan sembilan guci yang berisikan emas dan permintaan itu dipenuhi oleh keluarga Tan di negeri China."
Ditambahkannya, bahawa untuk menghindari ancaman bajak laut dari China ke Palembang, maka guci yang berisi emas itu ditutupi dengan asinan dan sayuran oleh Tan Bun Ann, ketika tiba di Palembang Tan memeriksa guci berisikan emas itu dan hanya ditemukan sayuran dan asinan busuk. Dengan hati kecewa Tan lalu marah dan membuang seluruh guci itu ke Sungai Musi, tetapi pada guci terakhir terhempas pada dinding kapal dan pecah berantakan, sehingga terlihatlah kepingan emas yang ada di dalamnya.
"Dengan rasa penyesalan yang mendalam Tan Bun Ann mengambil keputusan terjun ke Sungai Musi dan tenggelam, melihat kejadian itu Siti Fatimah calon istrinya juga ikut terjun ke sungai. Seraya berpesan 'Jika ada tanah yang tumbuh di Sungai Musi ini, maka disitulah kuburan kami", pesan itu terbukti dan timbulah sebuah pulau ditengah Sungai Musi sekarang dinamakan Pulau Kemaro, ujarnya.
Kini, jika berkunjung ke Pulau Kemaro, akan terlihat tiga bentuk gundukan tanah yang menyerupai kuburan pada masing-masing gundukan itu ditandai dengan akar pohon kayu disekitarnya dan ada nisan bercorak artikel Tiongkok. Konon ceritanya, gundukan tanah yang berada di tengah adalah kuburan sang putri Muslimah Siti Fatimah dan disisinya adalah makam pangeran Raja China dan hingga sekarang masih tertata dengan baik sebagai objek wisata.
Tak hanya itu, di Pulau Kemaro terdapat Klenteng tempat sembahyang warga Tionghoa yang sering dikunjungi khusus pada saat perayaan Cap Go Meh, tidak hanya warga dari Kota Palembang, tapi warga Tionghoa di tanah air dan manca negera
Untuk sejarah lengkapnya kalian bisa search di google aja ya, soalnya saya ingin pamer foto aja di postingan kali ini. Tanpa basa basi, langsung mulai.
Nah berhubung kami pada nggak bisa jalan di atas air, makanya kami naik getek sebagai alat transportasinya. Harganya kalo belum berubah Rp.60.000.000 per gatek, naiknya dari BKB (Benteng Kuto Besak).
Begitu sampai di pulau kemaro, langsung foto dulu deh Tetep, narsis
Hmm, kalo kalian sudah mengunjungi gamazoe sejak awal pertama kali dirikan, pasi pernah melihat photo ini. Ini adalah pintu masuk ke pulau kemaro. Masuk ke pulau ini kita akan langsung merasa makmur sejahtera lho, nggak percaya?? Cobain aja sendiri.
Foto diatas adalah sebuah tong yang gede banget. Saya nggak tahu fungsi tong itu awalnya untuk apa, tapi sekarang tong itu sudah berisi dengan pohon-pohon kecil.
ni dia tokoh utama di pulau Kemaro, kelenteng yang super tinggi, kelenteng Hok Tjing Rio. Keren banget deh pokoknya.
Patung warna hitam ini menghiasi bagian kiri dan kanan kelenteng utamanya. Saya nggak tahu namanya apaan, tapi mungkin patung ini adalah simbol pengawal yang menjaga kelenteng. Sekedar info, jangan heran dengan pose diatas, itu sudah termasuk kategori normal dan layak posting kok.
ini gambar patung budha yagng ada di pulau kamaru tsb. saat nya poting
Dan ini adalah patung-patung para pemain Sun Go Kong, liatin aja kalo nggak percaya. Patung-patung ini berada di bibir pulau, jadi kesannya kayak pagar gitu
Perjalanan selesai, ada beberapa tempat yang tidak sempat kami foto, yaitu tempat inti ibadah mereka yang didalamnya juga terdapat makam Siti Fatimah dan Tan Bun Ann. Kapan-kapan lah kalo saya kesana lagi. Dan akhirnya, kunjungan pun berakhir.
saat nya kita pulang deh,,,,,,,,
Berangkat naik getek, pulang juga naik getek dong. Mamang geteknya baik banget udah sabar nungguin kami berjam-jam. Sayonara pulau Kemaro, semoga kita berjumpa lagi nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar